Para anak muda di Kalimantan Selatan tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka membuktikan dengan kreativitas dan prestasi. Namun selain prestasi akademik dan formal, ada pula para pemuda yang berprestasi anti-mainstream. Mulai dari menjadi cosplayer hingga admin akun Instagram dengan ratusan ribu follower. Kali ini kami merangkumnya untuk pembaca semua.
BERMULA DARI HOBI
Yodha "Nugraha" Richie seorang cosplayer dari Kota Banjarbaru yang begitu mengidolakan kamen raider menceritakan pengalamannya selama menggeluti dunia cosplay. Ada suka dan duka yang dilalui, seperti apa itu?
Kepada BeritaBanjarmasin.com, Yodha yang biasa mengenakan kostum kamen rider dan power rangers menuturkan, saat ini masih banyak orang belum mengetahui apa itu cosplayer. "Padahal kostum kita sudah oke dan mirip sekali dengan asli, tapi masih saja ada yang menganggap seperti badut," katanya.
Cosplayer Kalsel |
Pada awalnya Yodha hanya tertarik dengan kamen raider namun saat tampil Yodha bisa berubah menjadi apa saja, seperti power rangers. "Bahkan menjadi badut pun pernah coba. Tapi kalo badut cuma pakai costum tidak ada pendalaman karakter,” ucapnya.
Iya pun juga menceritakan bahwa selama menjalani profesi sebagai cosplayer merasa bahagia, karena bisa bernostalgia dengan karakter dari kamen rider selain itu juga bisa menghibur anak-anak.
Selain itu menjadi seorang cosplayer harus memerankan karakter sesuai karakter asli yang diperankan. Dan itu menjadi salah satu seni peran yang ditampilkan. Namun ia pernah mengalami pengalaman yang tak mengenakkan.
Saat diundang mengisi acara, malah ada yang menawar harga terlalu "sadis". Padahal ada standar harga dan itu sudah ada nilai plus seperti aksi panggung. Bukan sekedar berdiri tetapi berperan sesuai adegan yang ada di film tersebut," papar dia.
NANANG, PEMUDA DI BALIK AKUN SHALOKAL
NANANG, PEMUDA DI BALIK AKUN SHALOKAL
Mengelola akun Instagram dengan follower hingga 111 ribu, dan memberikan informasi lowongan kerja jelas punya tantangan tersendiri. Hal ini lah yang dirasakan Nanang, admin @shalokal.com_instabaiman.
Setiap hari rupanya Nanang telah membuat jadwal. Mengunggah sekitar 60-100 lowongan kerja setiap hari. Kalau dihitung-hitung, berarti ada sekitar 1.800 informasi lowongan kerja yang ia bagikan di Instagram.
Informasi ini didapatnya dari berbagai sumber, dan yang paling mudah adalah informasi dari teman maupun jaringan terdekat. Kepada jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Nanang blak-blakan saja menceritakan suka dukanya mengelola akun informasi loker di Instagram. "Tapi tak jarang ada yang minta endorse berbagai macam produk. Untuk sekali endorse biasanya Rp100.000 untuk sekali tayang," kata Nanang.
Dari situ kemudiaan berbagai tawaran iklan mulai menghampiri untuk ditampilkam di akun @shalokal.com_instabaiman.
Nanang, admin @shalokal.com_instabaiman |
Saat ini Nanang memiliki seorang istri dan belum meempunyai anak. Nanang sendiri saat ini memiliki usaha sendiri yaitu outlet Capuccino Cincau dan biasa disingkat Capcin. Bahkan dua cabang sudah dikelolanya, yaitu di Jalan A Yani KM 14 dan di Jalan Sukamara KM 22 Landasan Ulin, Banjarbaru. "Untuk penghasilan dari berjualan Capcin, ya lumayan lah alhamdulillah,” ucapnya.
Namun terkadang ada pula pengalaman kurang mengenakkan, seperti komen-komen yang kurang enak dan harus aktif terus, karena harus share tiap hari. "Tapi jadi banyak teman, dan tidak jarang banyak yang merasa terbantu kemudian mengucapkan terima kasih. Itu sih senangnya,” tutupnya.
ATLET BASKET SEKALIGUS CHEF PROFESIONAL
ATLET BASKET SEKALIGUS CHEF PROFESIONAL
Di balik seragam chef-nya, ternyata pemuda ini merupakan seorang atlet basket berprestasi, baik di level Kota Banjarmasin maupun nasional.
Julian, anak pertama dari dua bersaudara itu, juga berprofesi sebagai koki junior di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin. Ia pun tetap menjalankan latihan sebagai pebasket berbakat.
Julian, pebasket sekaligus chef |
Julian mengaku keikut sertaannya sebagai salah satu anggota Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Banjarmasin, merupakan bentuk dedikasinya mengembangkan bakatnya dalam meramu masakan yang berkualitas. "Saya tetap jadi pebasket, dan juga sebagai koki di hotel," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Pria berusia 21 tahun itu mengatakan ingin memberikan inovasi dan kreativitas dalam mengolah menu masakan yang layak untuk dikonsumsi. Serta menjaga kadar vitamin dan gizi tetap ada. Terutama pada menu kuliner khas Banjar, yang sangat kental akan bahan rempah tradisional. "Sesuai instruksi Pak Wali Kota Banjarmasin agar memberikan inovasi dan kreasi dalam makanan khas Banjar," tuturnya.
Julian berharap dirinya bisa mengolah makanan khas banjar menjadi masakan yang bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Posting Komentar